Kamis, 27 Oktober 2016

Permintaan Bahan Bakar Non Subsidi Pertamina Terus Melonjak

Hasil gambar untuk bahan bakar pertamina     – Tren penjualan bahan bakar gasoline non subsidi PT Pertamina (Persero) kini telah mencapai 45% dari total konsumsi gasoline yang saat ini mencapai 91 ribu KL per hari menyusul terjadinya penurunan permintaan Premium oleh masyarakat.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan tren penjualan bakar non subsidi Pertamina, yaitu Pertamax Series dan Pertalite semakin hari semakin meningkat. Jika pada semester I 2016 lalu rata-rata hanya sekitar 15 ribu KL per hari atau 20% dari total permintaan gasoline, pada 20 hari pertama September 2016 konsumsinya telah mencapai 40,837 KL per hari atau 45% dari total konsumsi gasoline.

“Perkembangan ini tentu sangat menggembirakan karena menunjukkan bahwa masyarakat konsumsi di Tanah Air sudah benar-benar bisa menerima inovasi produk yang dilakukan Pertamina. Kami akan terus meningkatkan ketersediaan Pertamax Series dan Pertalite di lebih banyak SPBU untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik,” kata Wianda.

Berdasarkan statistik tren penjualan BBM oleh Pertamina, Pertalite mengalami lonjakan paling tinggi di mana konsumsi pada September telah mencapai sekitar 25 ribu KL per hari. Pada semester I 2016 lalu rata-rata konsumsi Pertalite masih sekitar 6.500 KL per hari.

Sinergi Pertamina - Bank Syariah Mandiri, Perkuat Kerja Sama Ekonomi Syariah


JAKARTA – PT Pertamina (Persero) bersama Bank Syariah Mandiri (BSM) pada hari ini sepakat mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan peran perbankan syariah melalui kerja sama penggunaan jasa dan produk perbankan berdarasakan prinsip syariah.

Nota kesepahaman ditandatangani Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman dan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto, mencakup pemanfaatan produk-produk dana seperti tabungan mudharabah, giro wadiah institusi dan deposito maupun pemanfaatan produk-produk pembiayaan seperti kepemilikan rumah, cicil emas, gadai emas, kendaraan bermotor dan jenis pembiayaan lainnya dengan akad murabahah, mudharabah, ijarah dan musyarakah.

Direktur Utama BSM Agus Sudiarto menyampaikan kerja sama ini dukungan BUMN dalam hal ini Pertamina terhadap perkembangan perbankan syariah di Indonesia. ‘’Kami berterima kasih telah diberikan kesempatan untuk memberikan layanan sekaligus solusi transaksi keuangan syariah bagi Pertamina dan seluruh jajaran pegawainya” kata Agus Sudiarto.

Pertama di Asia, Pertamina dan KAI Kembangkan Penggunaan LNG sebagai Bahan Bakar Kereta Api

Hasil gambar untuk bahan bakar pertamina KAI
YOGYAKARTA – PT Pertamina (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) hari ini melakukan uji coba penggunaan LNG sebagai bahan bakar Kereta Api di Balai Yasa Yogyakarta. Kegiatan yang merupakan bagian dari program konversi penggunaan High Speed Diesel (HSD) menjadi Liquified Natural Gas (LNG) dalam operasional Kereta Api merupakan yang pertama di Asia Tenggara.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyatakan uji coba penggunaan LNG sebagai bahan bakar Kereta Api yang  dikembangan Pertamina dan KAI merupakan yang pertama kali di Asia dan hal ini sebagai bagian dari upaya dukungan kedua BUMN tersebut dalam mendorong pemanfaatan LNG untuk transportasi

Respon Positif, 1 Minggu launching Pertamax Turbo Tembus angka 110 KL / Hari

Hasil gambar untuk bahan bakar pertamina – Satu Minggu setelah launching di wilayah Jawa Timur, antusiasme konsumen untuk mencoba Pertamax Turbo terus menunjukkan tren positif. Semenjak dilakukan launching minggu lalu pada event GIIAS Surabaya 2016 tanggal 30 September 2016, Pertamax Turbo telah berhasil menembus konsumsi rata-rata harian sebesar 110 KL per hari.

Area Manager Communication & Relations Heppy Wulansari hingga saat ini total penjualan produk BBM unggulan beroktan 98  telah mencapai angka 776 KL. “Total penjualan dari awal diluncurkan hingga saat ini mencapai 776 KL dengan rata-rata penjualan 110 KL per hari. Jumlah SPBU yang menyediakan Pertamax Turbo kini sudah mencapai 51 SPBU di 9 Kota dan Kabupaten di Jawa Timur,” ucap Heppy.


Sembilan Kotamadya dan Kabupaten yang sudah menyediakan outlet SPBU Pertamax Turbo di Jawa Timur adalah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Pasuruan, Kapupaten Malang, dan Kota Malang.

Daftar Harga BBK Tmt 15 Oktober 2016


Berikut adalah daftar harga Bahan Bakar Khusus (BBK) terhitung mulai tanggal 15 Oktober 2016 :

PropinsiPERTAMAXPERTAMAX 
PLUS
Pertamina 
DEX
DexlitePertalitePertamax 
Turbo
Kepulauan Riau 8.4508.300  9.000
Riau 8.4008.7507.0507.3008.850
Batam/FTZ 8.4007.6007.0507,3008.850
Nangroe Aceh Darussalam7.7008.4008.7006.7506.9008.850
Sumatera Barat7.7008.4008.4006.7506.9008.850
Sumatera Utara7.5008.4008.2006.7506.9008.850
Bangka Belitung7.700 9.8006.7506.900 
Bengkulu7.500 8.4506.7506.900 
Jambi7.700 8.7506.9007.100 
Lampung7.700 8.3006.9007.100 
Sumatera Selatan7.7008.4008.3006.9007.1008.850
Banten7.350
8.250
8.1006.7506.9008.700
DKI Jakarta7.3508.2508.1006.7506.9008.700
Jawa Barat7.3508.2508.1006.7506.9008.700
Bandung - Cimahi7.3508.250   8.700
DI Yogyakarta7.4508.3508.2006.7506.9008.800
Jawa Tengah7.4508.3508.2006.7506.9008.800
Bali7.4508.3508.3006.7506.9008.800
Jawa Timur7.4508.3508.2006.7506.9008.800
Nusa Tenggara Barat7.7008.4008.3506.7506.9008.850
Nusa Tenggara Timur8.4009.6508.3506.7506.90010.400
Kalimantan Barat 8.4009.1006.9007.1009.050
Kalimantan Selatan7.500 9.1006.9007.100 
Kalimantan Tengah7.500 9.1006.9007.100 
Kalimantan Timur7.500 9.1006.9007.100 
Kalimantan Utara7.600 9.1006.9007.100 
Gorontalo8,600  6.9007.100 
Sulawesi Barat8.4509.3009.7506.9007.10010.050
Sulawesi Selatan7.9009.3009.7506.9007.10010.050
Sulawesi Tengah8.100  6.9007.100 
Sulawesi Tenggara8.200 9.7506.9007.100 
Sulawesi Utara8.200  6.9007.100 
Maluku9.050 17.400   
Maluku Utara10.550     
Papua9.85015.10015.2006.9007.10015.850
Papua Barat10.350     

Iran Resmi Jadi Pemasok Baru LPG Untuk Pertamina


SITUBONDO – PT Pertamina (Persero) hari ini melakukan lifting perdana kargo LPG eks Iran dengan Kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) Pertamina Gas 2, di Pelabuhan Kalbut Situbondo yang merupakan momentum bersejarah dengan masuknya Iran sebagai negara pemasok baru LPG untuk Indonesia.

Muatan LPG sebanyak 44.000 metrik ton (MT) tersebut dibawa dari Iran setelah selesai dilakukan loading dari Pelabuhan Asaluyeh dengan menempuh perjalanan sekitar 13 hari. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto berkesempatan menyambut kedatangan Kapal VLGC Pertamina Gas 2 pengangkut LPG perdana dari Iran tersebut di Pelabuhan Kalbut, Situbondo.

“Berkat kerja keras dan kerjasama yang baik dari semua pihak baik di internal maupun eksternal dalam penyiapan administrasi, keuangan dan operasi,  sehingga kapal Pertamina Gas 2 yang membawa kargo LPG (Butane/Propane), telah tiba di Kalbut, Situbondo hari ini, dengan selamat sekaligus menandai babak baru kerjasama Pertamina-NIOC dan menjadi pintu pembuka bagi kerjasama perdagangan Indonesia-Iran yang lebih signifikan," kata Dwi saat menyambut kedatangan kru Kapal VLGC Pertamina Gas 2 di Pelabuhan Kalbut.

Pertamina Tetapkan Rekind Sebagai Pelaksana Proyek Pipa Bawah Laut dan Single Point Mooring RU VI Balongan

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) dan PT Rekayasa Industri (Rekind) hari ini menandatangani kontrak proyek Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPCIC) Subsea Pipeline (SPL) and Single Point Mooring (SPM) dan Flushing System Facilities untuk kilang RU VI Balongan.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi dan Direktur Utama Rekayasa Industri Jobi Triananda Hasjim disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta. Rekind akan bertindak selaku pimpinan konsorsium yang menangani seluruh fase EPCIC tersebut dan bermitra dengan InterMoor Pte., Ltd.
Hasil gambar untuk bahan bakar pertamina

Konsorsium Rekind dan InterMoor terpilih sebagai pelaksana EPCIC proyek setelah melalui proses tender yang dilakukan Pertamina. Proyek yang sangat penting bagi upaya mendukung peningkatan kehandalan operasional RU VI Balongan ditargetkan tuntas dalam 23 bulan terhitung sejak ditandatanganinya kontrak.

Pembangunan Proyek yang berlokasi di Balongan, Kabupaten Indramayu Jawa Barat ini bertujuan untuk menggantikan dan meningkatkan fasilitas loading/unloading SPM berkapasitas 150.000 Deadweight Tonnage (DWT) dan jaringan offshore pipeline Pertamina. Fasilitas SPM dan jaringan offshore pipeline yang baru memiliki kapasitas 165.000 DWT, jaringan ganda 32”offshore pipeline, onshore pipeline, dan fasilitas flushing system, fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan efektifitas operasional loading/unloading.